"Media lokal Swedia kemarin melaporkan bahwa setidaknya 20 kuburan milik Muslim Ortodoks dan Kristen telah dihancurkan di sebuah pemakaman di kota Malmo, Swedia selatan," menurut IQNA, mengutip Anadolu.
Televisi pemerintah Swedia SVT mengutip juru bicara polisi Niels Norling yang mengatakan bahwa banyak batu nisan telah disemprot merah di Pemakaman Ostra di Malmo
Surat kabar Swedia SvD juga melaporkan bahwa sekitar 20 kuburan telah rusak dan umat Islam yang ingin menziarahi kerabat mereka yang meninggal pada hari pertama Idul Fitri menemukan insiden tersebut dan memberi tahu polisi.
Polisi Swedia mengatakan mereka tidak memiliki informasi tentang para pelaku dan meminta saksi mata untuk menghubungi mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, aktivitas arus ekstremis anti-Islam meningkat di berbagai kota Swedia, termasuk Malmo. Beberapa kasus penodaan Alquran dan pembakaran kitab Muslim yang dipimpin oleh Rasmus Paludan, seorang politisi ekstrimis Denmark di Swedia, telah menyebabkan protes luas oleh umat Islam di negara itu.
Paludan, yang tindakan anti-Islamnya di Denmark mendapat reaksi publik, berulang kali melakukan perjalanan ke Swedia untuk membakar Alquran di lingkungan pengungsi dan Muslim. Pencemaran namanya baru-baru ini di Swedia disambut dengan protes dan demonstrasi yang meluas oleh Muslim di negara itu, dan bentrokan pecah antara polisi Swedia dan pengunjuk rasa. (HRY)